Structured System Analisys and Design (SSAD) atau Analisis dan Desain Sistem Terstruktur adalah salah satu metodologi dalam mengembangkan sistem maupun perangkat lunak. Metodologi ini digunakan dalam menjalankan 3 fase di SDLC yaitu fase analisis, desain dan implementasi sebuah sistem dan perangkat lunak. SSAD berorientasi pada data dan proses.
Analisis dan desain perangkat lunak terstruktur memiliki beberapa karakteristik penting, yaitu :
1. Berdasarkan modul
Dalam metodologi ini semua proses di bagi menjadi modul-modul yang independen atau dapat berdiri sendiri sehingga setiap modul dapat digunakan kembali di projek lain. Setiap modul mengandung proses-proses yang mengolah data lebih detail. Antara setiap proses itu memiliki keterikatan sehingga di kelompokkan kedalam modul.
2. Pendekatan Top-Down
Pendekatan Top-Down memiliki arti bahwa dalam perancangannya sistem di definisikan lebih dahulu secara umum lalu turun ke level ke yang lebih spesifik. Pendekatan ini sering di lakukan dengan menggunakan Diagram Arus Data atau Data Flow Diagram(DFD).
3. Iterasi
Perancangan dan implementasi sistem di lakukan secara iterasi yaitu berulang ulang kali sehingga kesalahan kesalahan dari iterasi sebelumnya dapat di perbaiki. Contoh metode iterasi adalah metode spiral.
4. Paralel
Karena setiap modul dapat bekerja secara independen maka dalam pengembangannya dapat dilakukan secara terpisah. Pengembangan secara terpisah dapat mempercepat proses pembuatan sistem ini sehingga sumberdaya yang dikeluarkan menjadi lebih sedikit.
Object Oriented Analysis Design (OOAD) atau Analisis dan Desain Berorientasi Objek adalah cara baru dalam memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata. Dasar pembuatan adalah objek, yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas. Pengertian “berorientasi objek” berarti bahwa kita mengorganisasi perangkat lunak sebagai kumpulan dari objek tertentu yang memiliki struktur data dan perilakunya.
Konsep OOAD mencakup analisis dan desain sebuah sistem dengan pendekatan objek, yaitu analisis berorientasi objek (OOA) dan desain berorientasi objek (OOD).
OOA adalah metode analisis yang memeriksa requirement (syarat/keperluan) yang harus dipenuhi sebuah sistem) dari sudut pandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui dalam ruang lingkup perusahaan. Hasil OOA adalah deskripsi dari apa sistem secara fungsional diperlukan untuk melakukan, dalam bentuk sebuah model konseptual. Itu biasanya akan disajikan sebagai seperangkat menggunakan kasus, satu atau lebih UML diagram kelas, dan sejumlah diagram interaksi.
OOD adalah metode untuk mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem. OOD mengubah model konseptual yang dihasilkan dalam analisis berorientasi objek memperhitungkan kendala yang dipaksakan oleh arsitektur yang dipilih dan setiap non-fungsional – teknologi atau lingkungan – kendala, seperti transaksi throughput, response time, run , lingkungan pengembangan, atau bahasa pemrograman.
Karakteritik Metodologi Berorientasi Objek
Metodologi pengembangan sistem berorientasi objek mempunyai tiga karakteristik utama :
1. Encapsulation (Pengkapsulan)
- Encapsulation merupakan dasar untuk pembatasan ruang lingkup program terhadap data yang diproses.
- Data dan prosedur atau fungsi dikemas bersama-sama dalam suatu objek, sehingga prosedur atau fungsi lain dari luar tidak dapat mengaksesnya.
- Data terlindung dari prosedur atau objek lain, kecuali prosedur yang berada dalam objek itu sendiri.
2. Inheritance (Pewarisan)
- Inheritance adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan mewarisi data/atribut dan metode dari induknya langsung.
- Atribut dan metode dari objek dari objek induk diturunkan kepada anak objek, demikian seterusnya.
- Inheritance mempunyai arti bahwa atribut dan operasi yang dimiliki bersama di anatara kelas yang mempunyai hubungan secara hirarki.
- Suatu kelas dapat ditentukan secara umum, kemudian ditentukan spesifik menjadi subkelas. Setiap subkelas mempunyai hubungan atau mewarisi semua sifat yang dimiliki oleh kelas induknya, dan ditambah dengan sifat unik yang dimilikinya.
- Kelas Objek dapat didefinisikan atribut dan service dari kelas Objek lainnya. Inheritance menggambarkan generalisasi sebuah kelas.
3. Polymorphism (Polimorfisme)
- Polimorfisme yaitu konsep yang menyatakan bahwa seuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku berbeda.
- Polimorfisme mempunyai arti bahwa operasi yang sama mungkin mempunyai perbedaan dalam kelas yang berbeda.
- Kemampuan objek-objek yang berbeda untuk melakukan metode yang pantas dalam merespon message yang sama.
- Seleksi dari metode yang sesuai bergantung pada kelas yang seharusnya menciptakan Objek
Source:
https://medium.com/@agungtuahananda/analisis-dan-desain-sistem-terstruktur-1722b4b51a64
https://peterdraw.wordpress.com/2011/10/30/konsep-ooad-object-oriented-analysis-design/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar