Sabtu, 21 Maret 2020

Corona Warning


Dilihat dari semakin maraknya penyebaran virus covid-19 yang bahkan sudah sampai di negara kita Indonesia,kita sebagai warga negara yang baik harus membantu negara kita dalam mencegah penyebaran virus tersebut oleh karena itu saya memiliki ide untuk membuat sebuah sitem yang saya sebut sebagai Corona Warning.

Corona Warning adalah sistem yang memberikan kita informasi rumah sakit terdekat yang bisa menangani covid-19 tersebut, selain itu sistem ini setiap harinya akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berupa kondisi pengguna saat itu apakah sesuai dengan gejala covid-19 atau tidak, hal ini dapat menekan angka kematian akibat covid-19 dikarenakan penanganan yang bisa dilakukan dengan cepat apabila terdapat gejala covid-19 tersebut, serta mampu mengurangi angka penyebaran covid-19.

Corona Warning ini menggunakan sistem informasi manajemen, sistem informasi manajemen (SIM) juga biasa dikenal dengan sebutan management information system (MIS) merupakan sistem yang direncanakan untuk mengumpulkan, menyimpan dan menyebarluaskan data berupa informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan berbagai fungsi manajemen. Sementara menurut business dictionary, sistem informasi manajemen adalah pendekatan yang terorganisasi untuk mempelajari kebutuhan informasi manajemen organisasi di setiap tingkat guna pengambilan keputusan operasional, taktis dan strategis.


Cara kerja sistem informasi manajemen, dimulai dari pemprosesan data kemudian disimpan dalam database terpusat di mana informasi dapat diakses dan di-update oleh semua orang yang memiliki wewenang sesuai dengan tujuan mereka. Contoh penerapannya adalah management information system (MIS).
Management Information System (MIS), adalah suatu aplikasi Sistem Informasi yang menyediakan laporan informasi terpadu bagi pihak manajemen. MIS dihasilkan dari beberapa database yang menyimpan data dari benyak sumber, termasuk didalamanya Transaction Processing System/TPS. MIS menyajikan informasi yang detail, rangkuman informasi dan informasi terpilih. MIS merupakan salah satu elemen manajemen yang dirasa penting oleh banyak perusahaan.
Tujuan dari MIS sendiri adalah :
  1.  Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
  2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
  3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Output dari MIS antara lain :

  1. Scheduled report : laporan yang dibuat secara berkala, atau pada jadwal yang telha ditetapkan, seperti harian, mingguan, atau bulanan.
  2. Key-indikator report : ringkasan kegiatan kritis hari sebelumnya
  3. Demand report : laporan yang dibuat untuk memberikan informasi tertentu atas permintaan seseorang.
  4. Exception report : laporan yang dibuat secara  otomatis ketika situasi mendadak (tidak biasa) atau memerlukan tindakan manajemen
  5. Drill-down report: laporan yang menyediakan data sedetail mungkin tentang suatu hal.









source :

Minggu, 08 Maret 2020

Computer Based Information System (CBSI)

Computer Based Information System (CBIS)

Computer Based Information System (CBIS) adalah system pengolah data yang mengubah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas.

CBSI juga mengalami sebuah evolusi yang dimana evolusi tersebut mengikuti system life cycle. Evolusi dari CBSI dipengaruhi oleh pemakainya, evolusi CBSI biasa berlangsung beberapa bulan maupun beberapa tahun, yang bertanggung jawab untuk mengelola CBIS adalah manajer dari perusahaan tersebut.

Tahapan Evolusi CBSI
1. Mendapatkan data -SIA
2. Mengolah data menjadi informasi -SIM
3. Penunjang keputusan -DSS
4. Komunikasi -OA
5. Sistem pakar -ES

A. SIA (Sistem Informasi Akuntansi) adalah sebuah sistem informasi yang sengaja dibuat untuk mempermudah kegiatan/hal-hal yang berkaitan akuntansi. SIA memang memiliki manfaat yang luar biasa, kita bisa menyingkat waktu dan memperbesar keakuratan analisis akuntansi.

B. SIM (Sistem Informasi Manajemen) adalah suatu sistem perencanaan di dalam perusahaan yang melibatkan pengendalian internal seperti pemanfaatan sumber daya, dokumen, teknologi, dan akuntansi manajemen sebagai salah satu strategi dalam bisnis. Pada intinya, sistem informasi manajemen dalam bisnis atau perusahaan bertujuan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan hingga menganalisa informasi dan kemudian disebarkan untuk tujuan yang spesifik.

C. DSS (Decision Support Sistem) 
dapat dikatakan sebagai sistem pendukung keputusan yang merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mendukung bisnis atau kegiatan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Nah tujuan dari DSS itu sendiri yaitu untuk melayani manajemen, operasi, tingkat perencanaan organisasi, meningkatkan efektifitas dalam pengambilan keputusan dan membantu orang membuat keputusan tentang masalah yang mungkin berubah dengan cepat dan tidak mudah untuk diselesaikan.
Jenis-jenis Decision Support System (DSS) :
  • DSS pasif adalah sistem yang membantu proses pengambilan keputusan, tetapi tidak dapat memberi saran keputusan atau solusi yang tegas,
  • DSS aktif dapat memberi memberi saran atau solusi tersebut dengan tegas dan jelas.
  • Cooperative DSS memungkinkan untuk proses berulang-ulang antara manusia dan sistem terhadap pencapaian solusi konsolidasi. Pembuat keputusan dapat memodifikasi, melengkapi atau memperbaiki saran keputusan yang disediakan oleh sistem untuk validasi.

  • Tiga komponen dasar dari rancangan DSS adalah :
  • Database atau basis pengetahuan
  • Model yang meliputi konteks keputusan dan kriteria pengguna
  • User interface (UI)
Selain tiga komponen dasar tersebut, para pengguna sendiri juga termasuk komponen yang penting dari desain atau rancangan DSS tersebut.
Tahap-tahap Decision Support System (DSS)
Ada 4 tahapan yang perlu diperhatikan dalam Decision Support System (DSS), diantaranya:
  • Intelligence : Mencari kondisi yang akan digunakan untuk memanggil/meminta sebuah keputusan
  • Design : Mengembangkan dan menganalisis alternatif tindakan yang memungkinkan dari solusi.
  • Choice : Memilih tindakan diantara 2 tahap sebelumnya.
  • Implementation : Memakai tindakan yang dipilih dalam tindakan situasi pengambilan keputusan.
D. OA (Office Automation) adalah sistem elektronik yang digunakan perusahaan atau pabrik untuk memudahkan aliran komunikasi informasi baik itu komunikasi formal atau informal dengan orang orang yang berada didalam maupun diluar perusahaan yang memiliki tujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja.


E. ES (Expert System) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli, dan sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli (Kusumadewi, 2003:109). Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan orang awam. Contohnya dokter, mekanik, psikolog, dan lain-lain.
Sistem pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI pada pertengahan tahun 1960. Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General Purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel & Simon (Turban, 1995).

Model CBIS

CBIS menghasilkan informasi yang berasal dari masalah dan menghasilkan keputusan, dapat digambarkan seperti di bawah ini.
 Mengelola CBIS

1. Manajer bertanggung jawab untuk pengembangan dan memlihara CBIS.
2. Manajer harus dapat mengerjakan semua tugas tanpa bantuan.
3. Spesialis informasi memberikan bantuan teknis jika diperlukan
4. Manajer harus merencakan life cycle dan mengontrol para spesialis
5. Mengontrol CBIS untuk menjaga penampilan sistem dengan segala kemampuan setelah implementasi

Spesialis informasi adalah pegawai perusahaan yang sepenuh waktu bertanggung jawab mengembangkan dan memelihara sistem

Arus komunikasi antar spesialis informasi


Health Information System (HIS)



Sistem informasi kesehatan (HIS) mengacu pada sistem yang dirancang untuk mengelola data layanan kesehatan. Ini termasuk sistem yang mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mentransmisikan catatan medis elektronik (EMR) pasien, manajemen operasional rumah sakit, atau sistem yang mendukung keputusan kebijakan perawatan kesehatan. Sistem informasi kesehatan juga mencakup sistem yang menangani data yang terkait dengan kegiatan penyedia dan organisasi kesehatan. Sebagai upaya terpadu, ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil pasien, menginformasikan penelitian, dan mempengaruhi pengambilan kebijakan dan pengambilan keputusan. Karena sistem informasi kesehatan biasanya mengakses, mengolah, atau memelihara volume besar data sensitif, keamanan adalah perhatian utama.

Sistem informasi kesehatan terdiri dari enam komponen utama, termasuk: 
1. Sumber daya kerangka kerja legislatif, peraturan, dan perencanaan yang diperlukan untuk fungsionalitas sistem. Ini termasuk personil, pembiayaan, dukungan logistik, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dan mekanisme untuk mengoordinasi baik di dalam maupun di antara enam komponen. 
2. Indikator - serangkaian indikator dan target yang relevan, termasuk input, output, dan hasil, penentu kesehatan, dan indikator status kesehatan. 
3. Sumber data - termasuk sumber data berbasis populasi dan institusi. 
4. Manajemen data - pengumpulan dan penyimpanan, QA, pemrosesan dan aliran, dan kompilasi dan analisis. 
5. Produk informasi - data yang telah dianalisis dan disajikan sebagai informasi yang dapat ditindaklanjuti. 
6. Penyebarluasan dan penggunaan - proses membuat data tersedia bagi para pembuat keputusan dan memfasilitasi penggunaan informasi itu.
Tipe dari health information system (HIS)

1. Sistem Strategis atau Operasional Sistem 


Strategis atau operasional biasanya digunakan untuk klasifikasi informasi. Ketentuan dibuat untuk sistem informasi berdasarkan pada jenis informasi yang mereka tangani. Sistem klasifikasi piramida memungkinkan organisasi untuk menilai penyebaran digitalisasi. Karena sistem operasional umumnya dikembangkan sebelum sistem informasi eksekutif atau sistem informasi manajemen, ini mudah dicapai. Kemampuan untuk mengevaluasi dependensi dapat membantu mengidentifikasi kekurangan sistem, juga. Misalnya, sistem informasi yang dikonfigurasikan dengan benar harus menarik data dari sistem klinis daripada meminta perawat dan dokter untuk mengumpulkan dan mendokumentasikan data secara manual. 

2. Sistem Klinis dan Administrasi untuk Mengelola Informasi Pasien pada Tingkat Administratif

Sistem klinis tergantung pada data administrasi. Dasar dari HIS terintegrasi adalah indeks induk yang dikembangkan di sekitar informasi pasien yang paling dasar dengan tautan ke sistem klinis yang berbeda, dan sistem klinis berisi catatan pasien elektronik (EPR), data diagnostik, hasil, dan pemrosesan.

3. Catatan Kesehatan Elektronik dan Catatan Kesehatan Pasien

Open EHR bertujuan untuk memungkinkan interoperabilitas semantik untuk sistem informasi kesehatan antara berbagai sistem EHR dalam format yang bukan hak milik untuk mencegah vendor terkunci. Konsep pengetahuan disimpan di luar EHR sebagai arketipe, yang mendukung pencatatan informasi klinis. Blok bangunan tipe dasar termasuk instruksi, evaluasi, pengamatan, dan tindakan, dan informasi yang dibangun menggunakan blok bangunan ini disimpan dalam EHR.

4. Sistem Berbasis Subjek dan Tugas

Sistem berbasis subjek terkait dengan pasien atau profesional perawatan kesehatan di semua jenis organisasi perawatan kesehatan. Sistem berbasis tugas, di sisi lain, terkait dengan tugas-tugas tertentu seperti masuk atau keluar. Sistem berbasis subjek seringkali lebih disukai, karena mengurangi duplikasi data. Dalam sistem berbasis tugas, subjek yang sama dapat dikaitkan dengan berbagai tugas, dengan informasi dasar seperti ID pasien diduplikasi di setiap tugas. Dalam sistem berbasis subjek, informasi dasar ini dimasukkan hanya sekali dan mengalir bersama subjek melalui berbagai tugas. Misalnya, EHR adalah sistem berbasis subjek.

5. Sistem Informasi Kesehatan Keuangan dan Klinis

Sistem ini menyediakan akses mudah ke informasi keuangan pasien, seperti biaya dan pembayar, dan mereka juga membantu dalam memantau penggunaan pasien dari departemen atau layanan yang berbeda. Sistem keuangan biasanya mencakup kemampuan faktur serta alat untuk menindaklanjuti non-pembayaran.

6. Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan mengubah data menjadi informasi yang relevan secara klinis dan menyajikannya dalam bentuk yang dapat ditindaklanjuti kepada dokter, membantu kepatuhan terhadap pedoman peraturan dan praktik terbaik. Sistem ini dapat memberikan hasil untuk beberapa manipulasi data untuk meniru proses kognitif. Misalnya, sistem pendukung keputusan dapat memberikan daftar obat untuk kondisi tertentu yang sesuai untuk demografi pasien, seperti usia dan berat pasien, serta komorbiditas apa pun. Sistem pendukung keputusan juga dapat memfasilitasi langkah-langkah selanjutnya dalam alur kerja, seperti mengirimkan resep ke apotek dan menjadwalkan janji tindak lanjut untuk pasien.
















Source :
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/sistem-informasi-manajemen.html
https://rocketmanajemen.com/pengertian-sistem-informasi-akuntansi/
http://student-activity.binus.ac.id/himsisfo/2017/03/decision-support-system-dss/
https://jawanesea.blogspot.com/2019/08/pengertian-office-automation-system-oas.html?m=1
https://sis.binus.ac.id/2018/04/26/expert-system/
https://digitalguardian.com/blog/what-health-information-system
https://datica.com/blog/what-is-a-health-information-system/

Analisis dan Design PL

Structured System Analisys and Design  (SSAD) atau Analisis dan Desain Sistem Terstruktur adalah salah satu metodologi dalam mengembangkan ...