Sabtu, 21 November 2020

Anomali Redudansi dan Normalisasi

Anomali Redudansi dan Normalisasi

A. Anomali

Anomali adalah suatu masalah yang timbul pada Tabel data, dimana masalah itu akan terjadi pada saat Tabel data akan dimanipulasi,

  • Anomali Penambahan / insert
  • Anomali Perubahan / update
  • Anomali Penghapusan Delete
Anomali Penambahan /Insert 
Terjadi pada saat penambahan data hendak dilakukan ternyata elemen data yang masih kosong dan elemen data tersebut diperlukan untuk proses penambahan. Contoh : 

jika terjadi penambahan ruang, misal A503 lantai 5 penyisipan tidak dapat dilakukan mengingat tidak ada/ belum ada perkuliahan yang mnggunakan ruang tersebut 
 



Anomali Perubahan /Update
Terjadi apabila dilakukan pengubahan pada sejumlah data yang dupikasi tetapi tidak seluruhnya diubah. Contoh : 

pengubahan yang hanya dilakukan pada data yang pertama (data pemasok Bahagia pada relasi Pemasok ada 2 buah) akan menyebabkan ketidakkonsistenan data



Anomali Penghapusan / Delete
Terjadi apabila ada suatu tupel/ record yang tidak terpakai dihapus mengakibatkan adanya data ain yang hilang. Contoh :

apabila putri tidak menjadi daftar/ telah keluar dari lokasi kursus. dan jika data puti dihapus maka data kursus Bahasa Jepang dengan biaya 175000 juga akan terhapus




B. Redudansi

Redudancy adalah terdapatnya beberapa atribut/field yang berulang-ulang, hal ini akan mengakibatkan borosnya pemakaian spasi pada media penyimpanan.

Misalkan terdapat nama yang sama dalam satu tabel, atau terdapat pengulangan field nama dalam satu tabel Redudancy adalah terdapatnya beberapa atribut/field yang berulang-ulang, hal ini akan mengakibatkan borosnya pemakaian spasi pada media penyimpanan.
Misalkan terdapat nama yang sama dalam satu tabel, atau terdapat pengulangan field nama dalam satu tabel

C.  Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses formal untuk menentukaan atribut-atribut yang seharusnya dikelompokkan secara bersama-sama dalam suatu relasi.

Bentuk normal adalah suatu aturan yang dikenakan pada relasi-relasi dalam basis data dan harus dipenuhi oleh relasi-relasi tersebut pada langkah-langkah normalisasi
Alasan utama diperlukannya normalisasi karena Permasalahan Redundansi yang menyebabkan Pemborosan ruang penyimpanan, Anomali pada saat insert (simpan), Update (edit/pembaharuan), Delete (hapus) dan Bisa menyebabkan inkonsistensi

Proses Normalisasi :
  • Penormalan adalah proses menguraikan relasi-relasi yang bermasalah mengikut aturan atau ciri-ciri tertentu.
  • Penormalan dilaksanakan langkah demi langkah, yaitu dari satu bentuk normal ke satu bentuk normal yang lebih tinggi.
  • Setiap bentuk normal mempunyai syarat-syarat kelayakan tertentu yang mesti dipenuhi sebelum relasi tersebut diuji untuk bentuk normal yang lebih tinggi. Ada 6 tingkat bentuk Normal

sebuah tabel dikatakan efisien atau normal jika memenuhi 3 kriteria sebagai berikut :

  1.  Jika ada dekomposisi tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman 
  2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data 
  3. Tidak melanggar Boyce-Codd Normal Form 
jika kriteria ke 3 tidak terpenuhi maka setidaknya tidak melanggar bentuk normal tahap ke 3

 

 












https://12puby.wordpress.com/2010/06/02/normalisasisistem-basis-data/

Minggu, 08 November 2020

TRANSFORMASI

Apa itu Transformasi ?

Transformasi adalah perubahan dari suatu bentuk ke bentuk lainnya

komponen pada ERD dapat ditransformasikan kedalam bentuk tabel yang merupakan kompnen utama pembentuk basis data. Setiap atribut yang berada pada entitas akan dinyatakan sebagai field atau kolom pada sebuah tabel

  • Transformasi Umum 

Setiap himpunan entitas diimplementasikan kedalam bentuk tabel. 








  • Transformasi Umum (1:1)

Relasi dengan derajat relasi 1:1 yang menghubungkan dua buah himpunan enitas akan direpresentasikan dalam bentuk penambahan/penyetaraan atribut-atribut relasi ke tabel yang mewakili salah satu dari kedua himpunan entitas.











  • Transformasi Umum (1:N)

Relasi dengan derajat relasi 1:N yang menghubungkan dua buah himpunan entitas akan direpresentasikan dalam bentuk pemberian/pencantuman atribut key dari himpunan entitas pertama ke tabel yang mewakili himpunan antitas kedua. Atribut key dari himpunan entitas pertama ini kan menjadi atribut tambahan bagi himpunan entitas kedua.










  • Transformasi Umum (M:N)

Relasi dengan derajat relasi N:N / N:M yang menghubungkan dua buah himpunan entitas aakann direpresentasikaan dalam bentuk tabel khusus yang memiliki field yaitu foreign key yang berasal dari primary key dari entitas-entitas yang dihubungkannya











  • Transformasi Entitas Lemah / Sub Entitas 

Himpunan entitas lemah tidak dapat berdiri sendiri tanpa entitas kuat. Entitas lemah hanya dapat ditransformasikan kedalam tabel dengan menyertakan primary key dari entitas kuat dan atribut dari entitas lemah itu sendiri.














  • Transformasi Relasi Tunggal

Transformasi dilakukan dari/ke entitas yang sama tergantung dari derajat relasinya.

Relasi 1:N digunakan field key sebanyak dua dengan fungsi yang berbeda dan penamaan yang berbeda pula 








Relasi N:M dibentuk tabel baru yang merepresentasikan relasi tersebut. Tabel baru mendapatkan field dari semua atribut relasi (jika ada) yang ditambah dengan atribut key dari himpunan entitasnya    








  • Transformasi Relasi Multi Entitas

Diimplementasikan sebagai sebuah tabel khusus, namun jika derajat relasinya 1:N, maka relasi tadi tidak perlu diwujudkan sebagai sebuah tabel khusus dan atribut-atributnya cukup diletakkan pada himpunan entitas tersebut 

  • Implementasi Agregasi
  • Implementasi Spesialisasi



  • Impementasi Generalisasi




    







Analisis dan Design PL

Structured System Analisys and Design  (SSAD) atau Analisis dan Desain Sistem Terstruktur adalah salah satu metodologi dalam mengembangkan ...