Jumat, 12 November 2021

Project Risk Management

Project Risk Management adalah sebuah Manajemen atau cara mengatur bagaimana mengidentifikasi, analisa dan respon sebuah resiko dalam sebuah proyek, Manajemen resiko dapat membantu kesuksesan proyek dengan cara membantu memilih proyek yang baik, menentukan scope proyek dan membuat estimasi yang real. Tujuan utama dari manajamen resiko adalah untuk meminimalkan resiko negatif dan memperbesar resiko positif.

  • Resiko negatif merupakan peluang suatu kejadian dapat berpotensi menurunkan keberhasilan dari pencapaian tujuan organisasi (Imam, 2020). Jadi dengan mengetahui resiko negatif, kita bisa mencari potensial masalah yang mungkin muncul dalam proyek dan cara menghindarinya sehingga dengan adanya manajemen resiko negatif, suatu proyek seperti memiliki sebuah investasi untuk kedepannya.
  • Resiko Positif merupakan konsep baru, peluang kejadian akan memberikan peluang untuk meningkatkan keberhasilan pencapaian tujuan organisasi (Imam, 2020).
  • Resiko Utility adalah jumlah kepuasan atau kesenangan yang dapat diterima dari hasil mengatasi resiko 

Ada beberapa tahap untuk melakukan Manajemen Resiko Proyek :

1. Plan Manajemen Resiko 
Risk management plan adalah komponen dari project management plan yang menjelaskan bagaimana aktivitas manajemen risiko di atur dan dilaksanakan. Risk management plan adalah sebuah dokumen yang dibuat oleh project manager untuk meramalkan risiko, melakukan estimasi dari dampak risiko, dan mendefinisikan respon yang akan dilakukan untuk menangani risiko tersebut (Trilestari, Adelia Ayu, 2018).

Rencana manajemen risiko terdiri dari: 

Metodologi Mendefinisikan pendekatan, alat, dan sumber data yang  digunakan untuk melakukan manajemen risiko dalam proyek 

Peran dan Tanggung Jawab Mendefinisikan pemimpin, dukungan, dan tim manajemen risiko untuk setiap aktivitas  dalam rencana manajemen risiko dan labih mendetailkan tanggung jawabnya.

Perencaan Biaya Perkirakan biaya yang terkait dengan pelaksanaan manajemen risiko. 

Timing (Perencanaan Waktu) Mendefinisikan kapan dan seberapa sering proses manajemen risiko harus dilakukan selama siklus hidup proyek. 

Kategori risiko Mengklasifikasikan kemungkinan penyebab dari risiko yang terjadi. Di sinilah pendekatan Risk Breakdown Structure (RBS) berguna. RBS  membantu  mengidentifikasi potensi risiko  dari berbagai sumber daya yang tersedia. 

Definisi Probabilitas Risiko dan Dampaknya Mendefinisikan probabilitas risiko yang terjadi dalam proyek dan tingkat yang tepat dari  dampak yang dihasilkan. Misalnya, jika biaya proyek lebih dari 40% lebih tinggi dari yang direncanakan, atau jika keluaran proyek tidak tersedia, risiko dapat berdampak signifikan. 

Probability and Impact Matrix Matriks ini merupakan kisi-kisi yang menunjukkan kemungkinan setiap risiko dan dampaknya jika  risiko tersebut terjadi. Risiko  diprioritaskan berdasarkan besarnya dampak yang telah terjadi. 

Revised Stakeholder Tolerance Toleransi pemangku kepentingan untuk risiko yang mungkin berubah juga harus dimasukkan dalam rencana manajemen risiko. 

Format Laporan Format laporan mendefinisikan bagaimana hasil dari proses manajemen risiko  didokumentasikan, dianalisis dan dikomunikasikan. Bagian ini menjelaskan isi dan format  register risiko dan laporan risiko lainnya. 

Tracking Daftar bagaimana aktivitas risiko disimpan  dan  proses manajemen risiko diaudit untuk kepentingan proyek.

2. Identifikasi Risiko
Sebuah proses untuk mengetahui apa saja yang menghambat atau mendukung proyek

Tool yang digunakan : 

- Brainstroming 
Menurut Kurniawan, Andre (2021)  Brainstorming adalah metode yang sangat umum untuk menemukan ide-ide baru, yang didasarkan pada spontanitas dan kreativitas. Konsep dasar dari brainstorming adalah melatih otak manusia untuk memicu munculnya ide dan kemudian meletakkan ide-ide tersebut di atas kertas.

- Teknik Delphi 
Teknik Delphi dilakukan dalam upaya memperoleh pandangan atau pendapat  yang  terkuat untuk mencari solusi potensial terhadap persoalan pokok satu kebijakan dari para ahli terhadap satu permasalahan yang sama. Proses Delphi menekankan serangkaian  iterasi (pengulangan) dalam pengumpulan informasi untuk mendapatkan umpan balik dari para peserta Delphi.

- Interviewing 
Teknik untuk mencari fakta dengan cara mengumpulkan informasi face to face, by phone, atau diskusi 

- SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). Analisis SWOT mengatur kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman utama Anda ke dalam daftar yang terorganisir dan biasanya disajikan dalam bilah kisi-kisi yang sederhana. Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) adalah berasal dari internal perusahaan Anda. hal-hal yang dapat Anda kontrol dan dapat berubah. Contohnya termasuk siapa yang ada di tim Anda, paten dan properti intelektual Anda, dan lokasi Anda.

Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) adalah hal eksternal yang mempengaruhi bisnis atau hal-hal yang terjadi di luar perusahaan Anda pada pasar yang lebih besar. Anda dapat memanfaatkan peluang dan melindungi dari ancaman, tetapi Anda tidak dapat mengubahnya. Contohnya termasuk pesaing, harga bahan baku, dan tren belanja pelanggan. 

3. Analisa Risiko Kualitatif
Menghitung risiko dan impact-nya untuk menentukan prioritas dan besarnya 

Tool dan teknik yang digunakan : 

- Probability/impact matriks

Matriks Probabilitas dan Dampak adalah  alat untuk membantu tim proyek memprioritaskan risiko. Matriks ini membantu mengidentifikasi risiko yang memerlukan perhatian segera. Matriks ini dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan proyek. Banyak perusahaan memiliki kriteria matriks mereka sendiri yang memungkinkan manajer proyek untuk memodifikasi template. Matriks berbasis standar memungkinkan daftar untuk  digunakan kembali di proyek lain. Matriks Probabilitas dan Dampak menggunakan kombinasi penilaian antara potensi risiko dan dampak untuk memprioritaskan seberapa mudah pengelolaan risiko. Sangat penting untuk memahami prioritas setiap risiko sehingga tim proyek dapat menilai urgensi setiap risiko dengan lebih baik. 

- The Top Ten Risk Item Tracking 

The Top Ten Risk Item Tracking  adalah alat analisis risiko kualitatif yang membantu mengidentifikasi risiko dan mempertahankan kesadaran akan risiko sepanjang umur proyek.

- Expert judgment  
Expert judgment adalah salah satu alat dan teknik yang digunakan dalam perencanaan manajemen risiko untuk menilai masukan dan proses yang bertujuan untuk membuat piagam proyek. Evaluasi ahli dianggap sebagai manfaat organisasi karena memberikan masukan untuk merencanakan dan mengutip proyek-proyek penting. Aktivitas. 

Untuk memastikan rencana  manajemen risiko yang komprehensif, Anda harus mempertimbangkan kelompok atau individu dengan pelatihan atau keahlian khusus di bidang subjek tertentu.

4. Analisa Risiko Kuantitatif 
Sering mengikuti analisis risiko kualitatif, namu keduanya bisa dilakukan bersama-sama

Teknik utama :

- Decision tree analysis 

Decision tree analysis  adalah representasi grafis dari berbagai alternatif solusi yang tersedia untuk memecahkan masalah. Cara mengilustrasikan seringkali terbukti menjadi penentu ketika membuat pilihan. Sebuah Analisis Pohon Keputusan dibuat dengan menjawab sejumlah pertanyaan yang dilanjutkan setelah setiap jawaban afirmatif atau negatif sampai pilihan akhir dapat dibuat. 

- Simulation 

- Sensitivity analysis 

Sensitivity analysis  menentukan bagaimana nilai yang berbeda dari variabel independen mempengaruhi variabel dependen tertentu di bawah serangkaian asumsi tertentu. Dengan kata lain, Sensitivity analysis mempelajari bagaimana berbagai sumber ketidakpastian dalam model matematika berkontribusi pada ketidakpastian model secara keseluruhan. Teknik ini digunakan dalam batas-batas tertentu yang bergantung pada satu atau lebih variabel input. 

5. Monitoring dan Kontrol Risiko 
Melibatkan melaksanakan proses manajemen risiko untuk merespon kejadian resiko 

Output utama pemantauan risiko dan pengendalian adalah : 

- Requested changes 
- Recomended corrective and preventive actions 
- Updates to the risk register risk register, project management plan, and organizational process assets 


 

 




Source : 

https://sis.binus.ac.id/2017/12/18/langkah-langkah-dalam-proses-manajemen-risiko/

https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/risiko-negatif-dan-positif-dalam-manajemen-risiko-spbe

https://www.dictio.id/t/apakah-yang-dimaksud-dengan-perencanaan-manajemen-risiko-atau-risk-management-plan/17309

https://www.merdeka.com/jabar/brainstorming-adalah-metode-pengumpulan-gagasan-ini-manfaatnya-bagi-organisasi-kln.html

Jumat, 10 September 2021

Project Life Cycle (PLC)

Project Life Cycle 

Project life cycle berfungsi untuk menentukan awal dan akhir kegiatan proyek, untuk
mengidentifikasi peluang yang akan dicapai, dan merumuskan apakah suatu proyek harus
dilaksanakan. Siklus hidup proyek umumnya melibatkan beberapa bentuk transfer teknologi atau
desain material yang dibutuhkan, desain implementasi dan pemeliharaan (W.R. Ducan, 1996).


Tahap Project Life Cycle 

  • Inisiasi

Inisiasi Proyek adalah tahap awal inisiasi atau konsep proyek. Pada tahap ini owner harus memilih proses untuk desain dan konstruksi. Ada banyak proses pemilihan, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Proses yang dipilih mempengaruhi pembiayaan, pemilihan anggota tim, dan biaya proyek, kualitas, dan waktu.

  • Planning 

Tahap perencanaan merupakan tahap terpenting yang memakan banyak waktu dan tenaga sesuai dengan ukuran proyek. Konsultan perencana menerjemahkan konsep yang diinginkan oleh pemilik ke dalam gambar dan mengusulkan spesifikasi komponen dan bahan bangunan. 

  • Executing 

Tahap konstruksi atau pelaksanaan biasanya dilakukan bersamaan dengan tahap kontrol. Tahapan ini merupakan tahapan pelaksanaan proyek, mulai dari belanja material, alat, dan tenaga kerja untuk proses konstruksi yang mengacu pada output dari tahap perencanaan. Kontraktor melakukan pekerjaan berdasarkan perencanaan yang disetujui oleh pemilik dan menyediakan saran kepada pemilik dan konsultan jika ada gambar rencana dan jenis bahan / komponen yang tidak sesuai atau tidak tersedia di lapangan. 

  • Closure

Tahap penutupan atau penyelesaian proyek adalah tahap akhir dari sebuah proyek, tahap ini terdiri dari serah terima dan masa pemeliharaan, serah terima umumnya dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pertama setelah pekerjaan konstruksi selesai dan siap digunakan dan kemudian setelah selesai kegiatan.

 

Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak 

      • Metode Waterfall

      Menurut Pressman, R.S. (2002) metode waterfall merupakan model pengembangan sistem informasi yang sistematik dan sekuensial. Metode Waterfall memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut :

      • Requirements analysis and definition
      • System and software design
      • Implementation and unit testing
      • Integration and system testing

      Operation and maintenance

      • Metode Agile

      Menurut Muslim, Much Aziz dan Nur Astri Retno (2014) metode agile adalah metodologi pengembangan perangkat lunak yang didasarkan pada prinsip-prinsip yang sama atau pengembangan sistem jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dari pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun. Langkah-langkah yang digunakan dalam metode agile yaitu perencanaan, implementasi, pengujian (test), dokumentasi, deployment dan pemeliharaan.


      Kesimpulan  

      Project Life Cycle (PLC) merupakan kegiatan untuk menentukan awal dan akhir kegiatan suatu poyek, menentukan peluang yang akan dicapa dan menentukan apakah suatu proyek harus dilaksanakan atau tidak.  PLC memiliki 4 tahap yaitu inisiasi, planning, executing dan closure. 

      Dalam pengembangan perangkat lunak terdapat beberapa meotode antara lain waterfall dan agile.




      source :

      Pressman, R.S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan
      Praktisi(Buku Dua). Yogyakarta: Penerbit Andi.

      Muslim, Much Aziz, and Nur Astri Retno. "Implementasi Cloud Computing Menggunakan Metode Pengembangan Sistem Agile." Scientific Journal of Informatics 1.1 (2014): 29-37.

      W.R. Ducan, Project Management Institute, four Campus Boulevard, Newtown
      Square, pp. 19073-3299 (1996)

      Sabtu, 04 September 2021

      Manajemen Proyek

      Proyek 

      Proyek adalah suatu kegiatan yang bersifat temporer dan memiliki tujuan untuk menghasilkan produk yang khusus ataupun layanan khusus dalam periode waktu yang terbatas. Proyek merupakan kegiatan terkoordinasi antara resourcenya yaitu :
      • Human 
      • Technical
      • Administrative
      • Financial
      Menurut Putra Herry D. (2018) Proyek atau sering disebut juga dengan Project dalam bahasa inggris, memiliki pengertian sebagai suatu kegiatan dengan target yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.

      Proyek memiliki beberapa kriteria :
      • Memiliki awal dan akhir 
      • Mmeiliki jadwal, biaya, dan batasan kualitas 
      • Merupakan usaha yang spesifik dan ada batasan-batasan resiko 
      • Memiliki sejumlah scope yang harus dilaksanakan 
      Stakeholder suatu proyek adalah individu ataupun organisasi yang secara rutin akan terlibat dalam proyek atau yang mempunyai kepentingan yang terpengaruh, baik itu positif maupun negatif atas terlaksananya suatu proyek

      Proyek stakeholder :
      • Proyek sponsor, pemilik pekerjaan/pemberi tugas
      • Proyek menejer, yang bekerja dengan seluruh stakeholder lainnya 
      • Proyek team
      • Support staff
      • Supplier
      • Environment, lingkungan 
      • Executive
      Batasan yang menjadi acuan project management ada 3 :
      1. Time (waktu) (Soeharto, 2014),yaitu proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan tanggal akhir yang telah ditentukan.
      2. Cost (Biaya) (Soeharto, 2014),yaitu biaya (anggaran) proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran.
      3. Quality (Mutu) (Soeharto, 2014),yaitu produk atau hasil kegiatan proyek harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang dipersyarakatkan, memenuhi persyaratan mutu berarti mampu memenuhi tugas yang dimaksudkan atau sering disebut sebagai fit for the intended use.

      Manajemen 

      "Manajemen adalah proses mengatur atau mengelola sesuatu yang dilakukan oleh individu atau sekelompok orang. Proses manajemen ini termasuk menyusun rencana, pengorganisasian, pelaksanaan, serta pengendalian atau pengawasan" (M. Prawiro, 2021).

      Proyek Manajemen 

      Proyek manajemen memiliki 4 kegiatan yaitu :
      1. Planning atau proses perencanaan yaitu, tentang bagaimana perusahaan menetapkan tujuan lengkap dengan cara dan strategi untuk mencapainya. Dalam fungsi perencanaan, manajer perlu mengkaji dan mengevaluasi berbagai kemungkinan rencana alternatif sebelum memutuskan suatu tindakan.
      2. Organizing atau proses pengorganisasian adalah suatu kegiatan untuk mengelola sumber daya fisik dan manusia yang perusahaan miliki untuk mencapai tujuan. 
      3. Actuating and directing atau fungsi pengarahan merupakan upaya untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif dan efisien dengan membuat suasana kerja yang dinamis. 
      4. Controlling atau proses pengawasan merupakan suatu kegiatan pengendalian. Fungsi controlling juga dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengukur kinerja karyawan sesuai standar yang telah dibuat. Melalui fungsi controlling, evaluasi perbaikan dapat dilaksanakan bila memang dibutuhkan.
      Project Manajemen Knowledge Areas
      1. Project scoope management
      2. Project time management
      3. Projet cost management 
      4. Project quality management 
      Alata Proyek Manajemen 
      1. Quality management 
      2. Risk management
      3. Communication management 
      4. Procurement management 
      5. Cost management
      6. Time management 
      7. Human resource management 

      Kesimpulan 

      Proyek memiliki 4 resource yaitu human, technical, administrative dan  financial. Proyek memiliki kriteria berupa :
      • Memiliki awal dan akhir 
      • Mmeiliki jadwal, biaya, dan batasan kualitas 
      • Merupakan usaha yang spesifik dan ada batasan-batasan resiko 
      • Memiliki sejumlah scope yang harus dilaksanakan 
       Di dalam proyek terdapat 3 batasan yaitu time, cost dan quality 

      Manajemen adalah proses mengatur atau mengelola sesuatu yang dilakukan oleh individu atau sekelompok orang

      Berdasarkan pengertiannya proyek manajemen dapat diartikan sebagai perencanaan atau pengendalian suatu kegiatan yang bersifat temporer dan memiliki tujuan untuk menghasilkan produk yang khusus ataupun layanan khusus dalam periode waktu yang terbatas.

      Proyek manajemen memiliki 4 kegiatan berupa planning, organizing, directing dan controlling





      Source :

      Soeharto, I. (2014). Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional (S. Yati (ed.); Kedua). Erlangga.

      https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen.html

      https://www.info.populix.co/post/fungsi-manajemen

      Rabu, 25 Agustus 2021

      Manajemen Proyek Perangkat Lunak

      "Proyek atau sering disebut juga dengan Project dalam bahasa inggris, memiliki pengertian sebagai suatu kegiatan dengan target yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu"(Herry Dharma P., 2018).

      Berdasarkan pengertian proyek diatas, proyek perangkat lunak dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang berkaitan dengan perangkat lunak, yang memiliki batasan waktu tertentu untuk diselesaikan.

      Terdapat 4 faktor yang saling berkaitan dalam suatu proyek :

      1. Ruang lingkup
      2. Biaya
      3. Waktu
      4. Sumber Daya Manusia 

      Proyek dikatakan berhasil jika sumber daya manusianya bekerja secara efektif dan efisien sehingga ruang lingkup pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat waktu dan biaya yang seminim mungkin. Hal ini diperlukan sebuah menejemen untuk proyek tersebut.

      Lalu untuk pengertian manajemen.

      "Manajemen adalah proses mengatur atau mengelola sesuatu yang dilakukan oleh individu atau sekelompok orang. Proses manajemen ini termasuk menyusun rencana, pengorganisasian, pelaksanaan, serta pengendalian atau pengawasan" (M. Prawiro, 2021).

      Jadi dapat disimpulkan manajemen proyek perangkat lunak adalah proses untuk mengatur atau mengelola sebuah proyek perangkat lunak, sehingga proyek tersebut dapat dikatakan suatu proyek yang berhasil.



      Source :

      https://id.linkedin.com/pulse/pengertian-proyek-harry-dharma-putra

      https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen.html


      Sabtu, 27 Maret 2021

      Perancangan Sistem

      • PERANCANGAN OUTPUT

      Rancangan sistem terinci dimulai dari output krn output merupakan komponen pengendalian rancangan sistem. Komponen lain dikembangkan dan dirancang untuk menghasilkan output yang berguna. Tujuan dari rancangan output untuk mengubah data menjadi informasi yang berkualitas dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan yang tepat.

      Ciri dari informasi berkualitas tinggi adalah :

      1. Aksesabilitas (Accesability)

      2. Ketepatan-waktu (Timelines)

      3. Relevansi (Relevance)

      4. Keakuratan (Accuracy)

      5. Usabilitas (Usability)

      Contoh perancangan output dalam bentuk laporan vertikal :


       





      • PERANCANGAN INPUT 
      Konversi data mentah menjadi output

      Kegiatan yang dilakukan

      1. Up-date database

      2. Gabung database

      3. Masukan dan olah data langsung

      4. Dialog dengan sistem

      Dengan media berupa :

      1. Formulir Kertas

      2. Formulir  Elektronik

      3. Perangkat Entri Langsung

      4. Kode

      5. Menu

      6. Bahasa Natural

      Perancangan input melalui media formulir kertas :

      - Pemilihan kertas yang tepat

      - Ukuran

      - Manifolding

      - Zoning

      - Penyiapan instruksi

      - Pembuatan kapsion danpenggambaran field data

      - Pemberian spasi

      - Pemberian seku

       

      • PERANCANGAN PROSES 

      Tujuan dari Perancangan Proses Sistem adalah :

      • Untuk menjaga agar proses data lancar dan teratur sehingga menghasilkan informasi yang benar
      • Untuk mengawasi proses dari sistem
      Tipe-tipe proses :

      • Real Time, proses yang sangat cepat, hingga outputnya dapat diterima dalam kurun waktu yang sama
      • Batch, yaitu data tidak diproses secara langsung melainkan di kumpulkan terlebih dahulu
      • Online, data diinput dan langsung diproses
      • Remote batch, yaitu data dimasukkan secara online atau offline lalu dikumpulkan sebelum akhirnya diproses

      contoh perancangan proses :







      • PERANCANGAN  DATABASE

      Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system. Sistem basis data (database system) ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya.

      Alat Perancangan Database

      • ERD
      • Mapping
      • Normalisasi

      Langkah-langkah Perancangan Database secara umum :

      1. Menentukan kebutuhan file database untuk sistem baru

      2. Menentukan parameter dari file database

      Contoh perancangan database :








      • PERANCANGAN KONTROL

      Tujuannya agar keberadaan sistem setelah diimplementasi dapat memiliki keandalan dalam mencegah kesalahan, kerusakan serta kegagalan proses sistem.

      Jenis Kontrol

      • Pencegahan
      • Pendeteksian
      • Pengkoreksian

      • PERANCANGAN ANTARMUKA
      Dalam proses pengembangan antarmuka, kita bisa atau mungkin saja tidak bisa memisahkannya dari seluruh proses pengembangan sebuah produk. Walaupun begitu, fokus dari dua proses tersebut sangatlah berbeda. Dalam proses pengembangan antarmuka, fokus haruslah terletak pada elemen-elemen antarmuka dan objek-objek yang pengguna lihat dan gunakan, dibandingkan dengan kemampuan sebuah program.

      Elemen-Elemen dalam perancangan antarmuka adalah

      • Mendefinisikan konsep, Mengumpulkan kebutuhan-kebutuhan pengguna dan mendefinisikan desain secara konseptual.
      • Memvalidasi konsep, Mengevaluasi konseptual desain tersebut.
      • Merancang, Mengevaluasi prototype. Menandai dan memperbaiki masalah-masalah yang ditemukan.
      • Pengembangan, Melakukan pengujian secara berkala terhadap desain yang lebih dahulu dibuat dan desain yang paling terakhir dibuat. Menandai dan memperbaiki masalah-masalah yang ditemukan.

      Contoh perancangan antarmuka :










      • PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER
      Perancangan jaringan adalah proses yang mystic-mixture art, science, keberuntungan (luck) dan accident (terjadi begitu saja). Meskipun penuh dengan proses yang misterius ada banyak jalan dan strategi untuk melaluinya.

      Langkah perancnagan jaringan komputer:
      1. Membuat segmen bidang usaha (berdasarkan geografis, departemen,bangunan, lantai, dsb)
      2. Membuat sebuah model LAN
      3. Mengevaluasi LAN untuk menentukan apakah mereka cocok untuk tiap segmen diseluruh usaha
      4. Interkoneksi segmen-segmen jaringan 
      Topologi :
      1. Bus
      2. Star
      3. Ring

      Contoh perancangan jaringan :









      • KESIMPULAN
      Jadi perancangan sistem secara umum terdapat 7 bagian yaitu , perancangan output, input, proses, database, kontrol, anatarmuka, dan jaringan. disetiap bagian memiliki tahapannya masing-masing dan fungsi masing-masing tetapi tetap memiliki tujuan yang sama.


      source : 

      http://imam.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/1082/rancangan+output+input.pdf 

      http://ertie.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/49942/Perancangan+Sistem+Umum.pdf

      http://openstorage.gunadarma.ac.id/linux/docs/v06/Kuliah/SistemOperasi/BUKU/SistemOperasi-4.X-2/ch25s02.html

      Sabtu, 20 Maret 2021

      PERANCANGAN SISTEM

      Perancangan Sistem

      Menurut ahli Mulyani (2017 : 80) pengertian Perancangan  sistem  adalah penentuan  proses  dan  data  yang diperlukan oleh  sistem baru. Tujuan dari  perancangan sistem adalah untuk memenuhi  kebutuhan pemakai  sistem serta untuk  memberikan  gambaran yang  jelas  dan  rancang  bangun  yang lengkap.

      Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem. Perancangan sistem dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu :

      1. Perancangan sistem secara umum / perancangan konseptual, perancangan logikal / perancangan secara makro.

      2. Perancangan sistem terinci / perancangan sistem secara phisik.

      Tujuan Perancangan Sistem

      Menurut Mujilan (2013 :10), Tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

      • Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)
      • Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem

      Adapun tujuan utama dari tahap perancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

      1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.
      2. Mempelajari dan megumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta fleksibilitas output informasi yang dihasilkan.
      3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolah data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
      4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengidentifikasian, analisis dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada.

      Sasaran Perancangan Sistem

      Menurut Kusrini dan Andri Koniyo (2007 : 79) Perancangan sistem adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem.

      Sasaran yang harus dicapai dalam perancangan sistem adalah :
      1. Desain  sistem  harus  berguna,  mudah  dipahami  dan  digunakan,  data  harus mudah  ditangkap, metode  harus  mudah  diterapkan,  informasi  mudah dihasilkan dan mudah dipahami.
      2. Desain sistem harus mendukung tujuan utama perusahaan.
      3. Desain  sistem  harus  efisien  dan  efektif  dalam  mendukung  pengolahan transaksi, pelaporan manajemen dan pembuatan keputusan.
      4. Desain  sistem  harus  memberikan  komponen  sistem  informasi  secara  rinci, meliputi  data, informasi,  media  penyimpanan,  prosedur  yang  digunakan, sumber  daya  manusia  yang dibutuhkan,  perangkat  keras,  perangkat  lunak dan pengendaliannya. 

      Proses Perancangan Sistem

      Karena manfaat tahap rancangan sistem ini ialah memberikan gambaran rancang bangun (blue print) yang lengkap sebagai pedoman bagi programmer dalam mengembangkan aplikasi. Adapun langkah-langkah umum yang harus dilakukan pada tahap rancangan sistem adalah sebagai berikut ;

      • Menyiapkan rancangan sistem yang terinci
      • Mengidentifikasi kan berbagai alternatif konfigurasi sistem
      • Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
      • Memilih konfigurasi yang terbaik
      • Menyiapkan usulan penerapan

      Komponen utama dari perancangan sistem adalah:

      • Environment, termasuk infrastruktur jaringan dan deployment. Terkadang sebagian dari jaringan sudah tersedia.
      • Software aplikasi, termasuk aplikasi berbasis server dan aplikasi jarak jauh. Komponen dari software aplikasi dapat berada di server pusat dan yang lainnya ada di komputer lain.
      • User interface, menggambarkan semua layar dan laporan di semua device. User interface dapat menjadi rumit karena berbagai jenis device yang harus dapat terhubung dengan aplikasi.
      • Database, berisi semua struktur data dan metode deployment. 
      • Security dan control, berisi semua pertimbangan bagaimana untuk melindungi sistem dan data di semua sistem dan semua database.
      Kesimpulan

      Perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang akan dibuat, yang memiliki tujuan untuk memberikan gambaran yang jelas terkait sistem yang akan dibuat sehingga dapat mempermudah programmer untuk membuat sistem tersebut. Dalam prancangan sistem terdapat langkah - langkah utama seperti : menyiapkan rancangan sistem yang terinci, mengidentifikasi kan berbagai alternatif konfigurasi sistem, mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem, memilih konfigurasi yang terbaik, menyiapkan usulan penerapan.


      source :

      Mulyani, S., 2017. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Abdi Sistematika.

      Mujilan, A., 2013. Analisis dan Perancangan Sistem. Univ. Widya Mandala Madiun.

      Koniyo, A., Kusrini. 2007. Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi Dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server. Penerbit CV Andi Offset. Yogyakarta.

      Sabtu, 13 Maret 2021

      Tahap Analisis Sistem dan Metode Pengumpulan Kebutuhan

      Tahap perencanaan sistem 

      • Menetapkan suatu kerangka kerja strategi menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
      • Melibatkan Manajer senior, pemakai senior dan profesional sistem.
      • Proyek yang diusulkan dievaluasi dan diutamakan.
      • Alasan untuk melakukan perencanaan sistem :
        • Direlasikan dengan rencana bisnis
        • Menghindari kerugian

      • Yang merencanakan sistem :
        • Steering Committee (SC) meliputi : CIO, CEO, CFO dan Eksekutif Senior
        • Tugas SC :  menghubungkan antara tujuan bisnis dan sistem informasi yang berguna untuk mencapai tujuan tersebut.

      • Komponen Laporan :
        • Komponen keseluruhan 
          • Berhubungan dengan sumber daya yg akan diperoleh (3-5 tahun) Meliputi : Personil baru, perangkat keras, perangkat lunak, peralatan telekomunikasi, lokasi komputer, keamanan
        • Komponen Aplikasi
          • Suatu berkas yang disetujui dari proposal proyek sistem, secara luas menyatakan apa saja yang termasuk dalam komponen keseluruhan
      • Hubungan dengan Analis Sistem
        • Keduanya berhubungan dengan proses mendefinisikan kebutuhan pemakai
        • Perbedaannya pada cakupan dan tahap rinci 
      • Pada perencanaan sistem, suatu sistem yang diusulkan harus layak dan mendukung faktor strategik. Untuk menilai kedua kemungkinan tersebutmaka harus diadakan evaluasi terhadap faktor kelayakan TELOS dan faktor strategi PDM.


      Langkah-Langkah Analisa Sistem

      Sebenarnya langkah-langkah dalam tahap analisa sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang akan dilakukan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya ada pada ruang-ruang lingkup tugasnya. Di analisa sistem ini, penelitian yang akan dilakukan oleh analisis sistem adalah penelitian terinci, sedang di perencanaan sistem sifatnya hanya penelitian pendahuluan

      Di dalam tahap analisa sistem terdapat beberapa langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem, sebagai berikut yakni:

      • Identify, merupakan mengidentifikasikan masalah
      • Understand, merupakan memahami kerja dari sistem yang ada
      • Analyze, merupakan menganalisis sistem
      • Report, merupakan membuat laporan hasil analisis

      Teknik Pengumpulan Data 

      Metode Tradisional :

      • Interview (Wawancara)

      Wawancara adalah suatu tanya jawab secara langsung yang dilaksanakan oleh pewawancara dengan narasumber untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.

      Beberapa macam wawancara, yaitu : 

        • Wawancara terstruktur 
        • Wawancara semiterstruktur
        • Wawancara tak berstruktur (unstructured Interview)
      Langkah-langkah wawancara, yaitu :
        • Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan.
        • Menyimpan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan.
        • Membuka alur wawancara.
        • Mengkonfirmasikan inti dari wawancara dan mengakhirinya.
        • Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan.
        • Mengidentifikasikan tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh.
      • Questioner / Angket
      Questioner disebut pula angket atau self administrated questioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan kepada responden untuk diisi. 
       
      Questioner ini dibagi menjadi dua, yaitu :

        • Kuesioner terbuka
        • Koesioner tertutup
      •  Observasi 
      Menurut Adler & Adler (1987:389) observasi  merupakan salah  satu  dasar  fundamental  dari  semua  metode  pengumpulan  data  dalam penelitian  kualitatif,  khususnya  menyangkut  ilmu-ilmu  sosial  dan  perilaku manusia.

      Pelaksanaan observasi :

        • Analis perlu mengenali lingkungan sekitar dan komponen dalam area yang diobservasi 
        • Membiasakan dengan pekerjaan yang berlangsung di daerah tersebut
        • Selama observasi, analis secara bertahap mencatat apa yang terjadi
        • Analis mencatat hal-hal yang khusus
        • Deskripsi yang ambigu harus dihindari 
        • Jika berinteraksi dengan orang yang diobservasi, analis sebaiknya berkali-kali mmbuat komentar kualitatif dan penilaian 
        • Analis harus menjaga keamanan dan menjaga sikapnya.
      • Analisis Prosedur dan Dokumen Lainnya
      Mempelajari dokumentasi sistem dan organisasi untuk menemukan detail rincian mengenai sistem saat ini dan organisasi yang didukung sistem tersebut.

      Informasi yang didapatkan dari menganalisis dokumen tentang kebutuhan sistem baru adalah :

        • Alasan mengapa sistem saat ini dibangun 
        • Masalah yang ada pada sistem saat ini 
        • Peluang untuk memenuhi kebutuhan baru 
        • Arahan organisasi yang mempengaruhi kebutuhan sistem informasi, misalnya hubungan dengan pelanggan dan distributor
        • Data dan aturan pengolahan data  

      Metode Modern :

      • Joint Application Design (JAD)

      Joint Application Development (JAD) adalah sebuah teknik pengumpulan data yang mengizinkan user kunci, manajer, dan analis sistem yang terlibat dalam analisis sistem saat ini untuk bekerja sama mengidentifikasi persyaratan untuk sistem. JAD diklaim sebagai salah satu metode yang paling berguna untuk mengumpulkan informasi dari pengguna dan dapat mengurangi scope creep hingga 50%. Hal ini dapat mencegah sistem bersifat terlalu spesifik atau terlalu abstrak, di mana keduanya dapat menyebabkan masalah bagi tahap lanjutan SDLC.

      •  CASE (Computer-Aided Software Engineering) Tool 

      CASE (Computer-Aided Software Engineering) Tool adalah perangkat lunak untuk membangun sistem informasi secara otomatis, case tool mempercepat proses menganalisis kebutuhan sistem.

      • Rekayasa Ulang Proses Bisnis (BPR)

      Rekayasa Ulang Proses Bisnis (BPR) adalah mencari dan mengimplementasikan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk mencapai terobosan baru pada produk dan jasa 

      Langkah-langkah BPR

        • Identifikasi proses-proses yang akan direkayasa ulang
        • Tentukan teknologi 
      • Software Requirement Spesification (SRS)

      SRS adalah hasil akhir dari proses analisis. Fungsi dan kinerja yang harus dipenuhi sebagai bagian dari rekayasa sistem ditetapkan dengan deskripsi yang lengkap, baik deskripsi fungsional maupun behavioral.

      Kesimpulan  

      Dalam proses perencanaan sistem memerlukan tahapan seperti : menetapkan suatu kerangka kerja, melibatkan manajer senior, pemakai senior dan profesional sistem, dll. 

      Langkah-langkah analisa sistem Identify, Understand, Analyze dan Report. Sebenarnya langkah-langkah dalam tahap analisa sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang akan dilakukan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya terletak pada ruang-ruang lingkup tugasnya.

      Terdapat beberapa teknik pengumpulan data 

      Secara tradisional yaitu :

      • Interview (Wawancara)
      • Questioner / Angket
      • Observasi 
      • Analisis Prosedur dan Dokumen Lainnya
      Secara Modern yaitu :
      • Joint Application Design (JAD)
      • CASE (Computer-Aided Software Engineering) Tool 
      • Rekayasa Ulang Proses Bisnis (BPR)
      • Software Requirement Spesification (SRS)



      Source : 

      Adler,  Patricia  A.,  &  Adler,  Peter, Membership  Roles  in  Field  Research, Newbury Park, CA: Sage Publication, 1987.

      http://wsilfi.staff.gunadarma.ac.id

      https://kamus.tokopedia.com/

      https://www.dosenpendidikan.co.id/teknik-pengumpulan-data/

      https://sis.binus.ac.id/2020/11/20/joint-application-development-jad/

      Sabtu, 06 Maret 2021

      ANALIS SISTEM

       Analisis Sistem

      Menurut Al Fatta (2007:4) Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka.

      Analis Sistem VS Programmer

      Pemrogram (programmer) adalah orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi tertentu berdasarkan hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat oleh analis sistem.
      Sehingga tugas dan tanggungjawab dari analis sistem dan programmer berbeda.

      Analis Sistem :
      - Tidak terbatas pada pembuatan program, melainkan sistem secara keseluruhan
      - Pengetahuan harus luas, tidak terbatas teknologi komputer, tetapi pada bidang aplikasi yang sedang ditangani
      - Pekerjaanya analis sistem pada pembuatan program terbatas pada pemecahan masalah secara garis besar
      - Pekerjaan analisis sistem melibatkan hubungan banyak orang, tiak terbatas pada sesame analis sistem, melainkan pemakai, hingga level manajer.

      Programmer :
      - Bertanggung jawab terbatas pada pembuatan program
      - Pengetahuan cukup terbatas pada teknologi komputer, sistem, utilities, Bahasa pemrograman yang diperlukan
      - Pekerjaan programmer sifatnya teknis, mengharuskan ketepatan dalam pembuatan instruksi program
      - Pekerjaannya tidak menyangkut hubungan dengan banyak orang, terbatas antara pemrogram dan analis sistem yang telah memberikan hasil analisa dan perancangan (spesfikasi) dari program yang dikembangkan

      Skill Analis Sistem

      1. Keterampilan teknis 
      Ini merujuk pada hard skill yang dibutuhkan system analyst dalam melakukan tugas-tugasnya yang melibatkan tekonologi. Keterampilan ini penting untuk mengevaluasi solusi teknologi atau merancang solusi baru. Seorang system analyst harus memiliki pengetahuan tentang sistem operasi yang umum, bahasa pemrograman dan platform perangkat keras. 
      Selain itu beberapa keterampilan teknis yang diperlukan seperti:
      • SQL 
      • System analysis 
      • Business process maping 
      • Business analysis 
      • Oracle
      • Business system 
      • Software development 
      • Project management

      2. Berpikir kritis 
      Tugas analis sistem lebih utama pada pemecahan masalah dalam beberapa tahap. Mulai dari menganalisa kebutuhan organisasi, hinggga merancang dan mengimplementasikan solusi. Sehingga berpikir kritis sangat dibutuhkan oleh seorang analis sistem.

      3. Komunikasi 
      System Analyst akan selalu berkomunikasi dengan banyak pihak dalam pekerjaannya, seperti supervisor, kolega, staff hingga klien. Sehingga system analyst dituntut dapat mengkomunikasikan dengan baik informasi teknis agar klien dapat memahamminya. 

      4. Analisis bisnis 
      Analisis bisnis perlu dimiliki system analyst karena mereka harus mengidentifikasi kebutuhan bisnis atau perusahaan. System analyst harus mengembangkan sistem software dan memberikan saran inovasi program atau keamanan seperti apa yang tepat dan dapat melindungi data perusahaan. 

      5. Kreatif
      Seorang system analyst harus inovatif. Ia harus bisa mengetahui masalah dengan solusi non-tradisional. Pasalnya semakin banyak teknologi baru yang memasuki pasar, semakin tinggi tingkat persaingan.

      6. Perencanaan
      Seorang system analyst juga diharapkan ahli dalam merencanakan berbagai tahapan dimana sebuah proyek harus dieksekusi. 


      Langkah Dasar Analis Sistem 

      1. Identify
      Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Hal yang dilakukan diantaranya :
      Mengidentifikasikan penyebab masalah
      Mengidentifikasikan titik keputusan
      Mengidentifikasikan personil-personil kunci

      2. Memahami
      Yaitu memahami kerja dari sistem yang ada dengan lebih teperinci. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem berjalan. Hal yang dilakukan diantaranya :
      Menentukan jenis penelitian
      Merencanakan jadwal penelitian
      Mengatur jadwal wawancara
      Mengatur jadwal observasi
      Membuat agenda wawancara
      Mengumpulkan hasil penelitian 

      3. Menganalisis Kelemahan Sistem 
      Seorang analis perlu menganalisa masalah apa yang akan terjadi untuk mengetahui penyebab dan solusinya. Hal yang dilakukan diantaranya :
      Menganalisis kelemahan sistem
      Menganalisis kebutuhan informasi bagi manajemen

      4. Report
      Report, yaitu Membuat laporan dari hasil dari analisis yang telah dilakukan. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya :
      Sebagai laporan bahwa proses analisis telah selesai dilakukan
      Meluruskan kesalahan-kesalahan mengenai apa yang telahditemukandalam proses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen.
      Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.

      Kesimpulan 

      Analisis sistem adalah suatu kegiatan menganalisa sebuah sistem untuk memecahkan suatu masalah sehingga dapat mencapai tujuan bersama, analisis sistem dilakukan oleh seorang analis sistem. Analis sistem berbeda dengan programmer dilihat dari segi tugas dan tanggung jawab. Seorang analis sistem di haruskan memiliki skill berupa : keterampilan teknis, berpikir kritis, komunikasi, analisis bisnis,
      kreatif, dan perencanaan. Analisis sistem juga memiliki beberapa langkah diantaranya : Identify, Memahami, Menganalisis Kelemahan Sistem, dan Report.





      source : 

      Al Fatta, H. (2007). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk keunggulan bersaing perusahaan dan organisasi modern. Penerbit Andi.

      https://www.ekrut.com/media/system-analyst

      https://www.dosenpendidikan.co.id/

      Sabtu, 20 Februari 2021

      Konsep Dasar Sistem Informasi

      Pengertian Sistem 

      Menurut Ajie (1996:1) Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai tujuan.

      Pengertian Informasi 

      Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi orang yang menerimanya.

      Jadi dari dua definisi di atas dapat kita ketahui apa itu sistem informasi, sistem informasi adalah suatu sistem yang mengolah suatu data untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi suatu organisasi maupun perusahaan.

      Sumber Daya Sistem Informasi

      • Sumber Daya Manusia. Dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem informasi. Sumber daya manusia meliputi pemakai akhir dan pakar SI. 
        • Pemakai akhir, adalah orang yang menggunakan sistem informasi tersebut.
        • Pakar SI, adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi.
      • Sumber Daya Hardware Meliputi semua benda yang digunakan dalam pemrosesan informasi.
      • Sumber Daya Software. Meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan informasi. 
      • Sumber Daya Data. Data dapat berupa angka, huruf, karakter, teks, gambar, video grafis dan video, data audio. Sumber daya sistem informasi umumnya diatur, disimpan, dan diakses oleh berbagai teknologi pengolahan pengelolaan sumber daya data ke dalam:
        • Database. Menyimpan data yang telah diproses dan diatur. 
        • Knowledge base. Menyimpan pengetahuan dalam berbagai bentuk, seperti data, peraturan dan lain-lain
      • Sumber daya jaringan. Teknologi informasi dan jaringan merupakan komponen sumber daya dasar dari semua sistem informasi. Sumber daya jaringan meliputi media komunikasi dan jaringan
      • Input sumber daya data. Pemrosesan data menjadi informasi. data biasanya tergantung pada aktivitas pemrosesan seperti penghitungan, perbandingan, penilaian, pengklasifikasian, dan pengikhtisarian, maupun jenis pemrosesan lainnya.
      • Output produk informasi.  Informasi dalam berbagai bentuk dikirim ke pengguna akhir dan diberikan untuk mereka dalam aktivitas output. Tujuan dari sistem informasi adalah untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi pengguna akhir.
      • Penyimpanan sumber daya data. Penyimpanan adalah aktivitas dari sistem informasi untuk menyimpan data dan informasi secara teratur agar bisa digunakan kembali. 
      • Pengendalian kinerja sistem. Sistem informasi harus menghasilkan feedback mengenai aktivitas masukan, pemrosesan, keluaran, dan penyimpanan. 
      Aktivitas Sistem

      • Tujuan, setiap sistem akan memiliki suatu tujuan tertentu untuk dicapai.
      • Masukan, segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan diproses oleh sistem.
      • Proses, suatu kegiatan yang mengubah suatu masukan menjadi keluaran yang lebih bernilai (informasi).
      • Keluaran, hasil dari sebuah proses.
      • Batas, pemisah antara sistem dan lingkungan. 
      • Mekanisme Pengendali dan Umpan Balik, pengendalian sistem yaitu berupa umpan balik,  dengan umpan balik bisa dilakukan Monitoring dan evaluasi. Umpan balik memiliki fungsi agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
      • Lingkungan, semua yang ada di luar sistem.
      Karakteristik Sistem

      1. Komponen
      Karakteristik pertama dari sebuah sistem informasi adalah memilki komponen. Komponen merupakan bagian dari sebuah sistem interaksi, yang mana keseluruhan komponen tersebut saling berinteraksi satu sama lain. Setiap komponen di dalam sebuah sistem informasi memiliki tugas untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu di dalam sebuah sistem informasi. Jadi, apabila komponen dari sistem informasi ini tidak dapat bekerja optimal, maka keseluruhan sistem informasi yang diimplementasikan tidak akan dapat berjalan secara optimal (Sutiono, 2015).

      2. Batasan 
      Sebuah sistem informasi haruslah memiliki batasan atau yang juga dinamakan sebagai boundary. Setiap sistem informasi harus memiliki batasan dengan sistem informasi lainnya agar tidak ada informasi yang masuk dan saling bertumpuk. Dengan adanya batasan ini membuat suatu sistem informasi memiliki lingkungannya tersendiri (Zakaria, 2020).

      3. Lingkungan 
      Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala dan input terhadap suatu sistem.

      4. Masukan
      Sumberdaya (data, bahan baku,peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.

      5. Keluaran
      Sumber daya atau produk (informasi,laporan, dokumen, tampilan layer computer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.

      6. Penghubung
      Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya saling bertemu untuk berinteraksi.

      7. Penyimpanan
      tempat yang digunakan untuk penyimpanan data, informasi, energi, bahan baku dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen yang bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama.

      Jenis Sistem 

      • Sistem Fisik
      Kumpulan elemen-elemen/ unsur-unsur yang saling berinteraksi satu sama lain secara fisik serta dapat diidentifikasikan secara nyata tujuan-tujuannya.  
      • Sistem Abstrak
      Sistem yang dibentuk akibat adanya ketergantungan ide atau pemikiran, sehingga tidak dapat diidentifikasikan secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemen-elemennya. 

      Klasifikasi Sistem 

      • Deterministik Sistem
      Sistem yang operasi input dan output nya terjadi di dalam sistem dapat ditentukan/ diketahui dengan pasti.

      • Probabilistik Sistem  

      Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi output yang dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti

      • Relatively Closed Sistem
      Sistem yang tertutup tetapi masih bisa untuk menerima pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini dalam operasinya dapat menerima pengaruh dari luar yang sudah diatur dalam batas-batas tertentu.

      • Artificial Sistem

      Sistem ini dibentuk berdasarkan kejadian di alam yang mana manusia tidak mampu melakukannya. Dengan kata lain tiruan yang ada di alam.

      • Natural Sistem 
      Sistem yang dibentuk dari kejadian dalam alam, seperti laut, pantai, atmosfer, tata surya dll.

      • Manned Sistem 

      Sistem penjelasan tingkah laku yang meliputi keikut sertaan manusia. Sistem ini dapat digambarkan dalam cara-cara sebagai berikut : 

      • Sistem manusia-manusia. Sistem yang menitik beratkan hubungan antar manusia dengan manusia.
      • Sistem manusia-mesin. Sistem yang mengikutsertakan mesin untuk suatu tujuan.
      • Sistem mesin-mesin. Sistem yang otomatis di mana manusia memiliki tugas untuk memulai dan mengakhiri sistem, sementara itu manusia bertugas untuk memonitor sistem. 

      Kesimpulan 

      Sistem informasi adalah sistem untuk mengolah data menjadi sebuah informasi yang berguna bagi organisasi/perusahaan, yang memiliki aktivitas berupa tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, lingkungan dan umpan balik, umpan balik berfungsi agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Pembagian sistem berdasarkan dasar komponennya dibagi menjadi 2 jenis yaitu, sistem fisik dan sistem abstrak. Sistem juga diklasifikasi menjadi beberapa bagian yaitu : deterministik sistem, probabilistik sistem, relatively closed sistem, artificial sistem, natural sistem, dan manned sistem.









      source : 

      Ajie, Miyarso Dwi. "Pengertian Sistem Informasi Manajemen." (1996).

      Sutiono, 8 Karakteristik Sistem Inormasi, 2015, https://dosenit.com/. Diakses pada 21 Februari 2021.

      Zakaria, Simak Karakteristik Sistem Informasi & Penjelasannya Secara Mendalam, 2020, https://www.nesabamedia.com/. Diakses pada 21 Februari 2021.

      Jumat, 12 Februari 2021

      Motivasi Mengikuti Kuliah Analisis dan Perancangan Sistem

      Nama saya Mas Rudini NIM D1041191006 mahasiswa jurusan Teknik Informatika Universitas Tanjungpura 

      Mata kuliah Analisis dan Perancangan Sitem adalah mata kuliah yang membahas konsep dan sistem informasi, pengertian analisis sistem, tahap analisis sistem, metodologi analisis sistem, alat bantu analisis sistem, pengertian perancangan sistem sistem, tahap perancangan sistem, metodologi perancangan sistem terstruktur dan berorientasi objek, serta studi kasus analisis sistem dan perancangan sistem dengan memanfaatkan model/alat bantu perancangan sistem.

      Dengan mengampu mata kuliah ini dapat membuat saya lebih memahami tentang sistem informasi dan dapat  mengembangkan sistem informasi itu sendiri, hal ini sangatlah bermanfaat untuk saya pribadi maupun perusahaan yang akan menjadi tempat saya berkerja. 

      Sistem informasi sangatlah berguna untuk mendukung pengambilan keputusan dan kontrol terhadap organisasi/perusahaan, jadi diharapkan saya akan menjadi faktor penting dalam kesuksesan organisasi/peruhaaan di tempat saya bekerja nanti.

      sekian dari saya terima kasih. 

      wassalamu'alaikum Wr. Wb.

      Analisis dan Design PL

      Structured System Analisys and Design  (SSAD) atau Analisis dan Desain Sistem Terstruktur adalah salah satu metodologi dalam mengembangkan ...